Etika Pendidik dalam Kitab Ta’limul Muta’allim: Panduan bagi Pengajar

Selamat datang di Graha Al-Qur’aniyah! Sebagai lembaga yang berfokus pada pembinaan Al-Qur’an, peran para pengajar sangatlah krusial. Bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi teladan dan pembimbing akhlak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali merenungkan etika dalam mengajar. Salah satu rujukan terbaik yang telah teruji adalah kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh Al-Zarnuji.

Dalam kitab ini, kita seringkali hanya menyoroti adab bagi para penuntut ilmu. Padahal, Syekh Al-Zarnuji juga memberikan banyak isyarat dan nasihat berharga untuk para pengajar. Mari kita bedah beberapa poin penting yang relevan untuk kita terapkan.


 

1. Ikhlas dan Penuh Kasih Sayang

Poin pertama yang ditekankan adalah niat. Mengajar bukanlah profesi biasa, melainkan ladang amal. Seorang pengajar harus meluruskan niatnya semata-mata untuk meraih rida Allah dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, rasa kasih sayang kepada murid adalah kunci. Jangan sampai kita mengajar dengan sombong atau merasa lebih tinggi dari murid.

Syekh Al-Zarnuji berkata:

وَكَذَلِكَ يَنْبَغِي لِلْمُعَلِّمِ أَنْ يَتْرُكَ التَّكَبُّرَ عَلَى الْمُتَعَلِّمِ

“Seharusnya bagi seorang pengajar untuk meninggalkan sikap sombong kepada muridnya.”

Sikap rendah hati dan penuh kasih sayang ini akan membuka hati murid untuk menerima ilmu dengan lebih baik.


 

2. Menjadi Teladan dalam Keseharian

Seorang pengajar adalah cerminan ilmu yang disampaikannya. Murid tidak hanya melihat apa yang kita ajarkan di depan kelas, tetapi juga bagaimana kita bersikap di luar kelas. Kitab Ta’limul Muta’allim mengajarkan bahwa pengajar harus memiliki adab yang baik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk menjaga waktu salat, etika makan, dan cara berinteraksi dengan sesama.

“وَقَدْ قِيلَ: حُسْنُ الْخُلُقِ مِنْ صِفَاتِ الْمُتَعَلِّمِ وَالْمُعَلِّمِ”

“Dikatakan: Akhlak yang baik adalah sebagian dari sifat penuntut ilmu dan pengajar.”

Oleh karena itu, setiap ucapan dan perbuatan kita adalah pelajaran bagi para murid. Jadikan diri kita sebagai teladan dalam berakhlak mulia.


 

3. Mendorong dan Memberi Motivasi

Tugas pengajar bukan hanya mengoreksi kesalahan, tetapi juga membangkitkan semangat belajar. Syekh Al-Zarnuji berpesan agar pengajar menumbuhkan minat dan kecintaan murid pada ilmu.

وَيَنْبَغِي لِلْمُعَلِّمِ أَنْ يَرْغَبَ الْمُتَعَلِّمَ فِي الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ

“Seharusnya bagi seorang pengajar untuk menumbuhkan minat muridnya pada ilmu dan para ahli ilmu.”

Caranya adalah dengan memberikan pujian yang tepat, menunjukkan kemajuan mereka, dan menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang para ulama. Ini akan membuat murid merasa dihargai dan termotivasi untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu.


 

Penutup: Merawat Amanah Ilmu

Kitab Ta’limul Muta’allim mengajarkan kita bahwa hubungan pengajar dan murid adalah hubungan spiritual yang sakral. Ilmu tidak akan berkah jika tidak diajarkan dengan adab yang benar.

Mari kita jadikan setiap pertemuan di Graha Al-Qur’aniyah sebagai ladang amal yang penuh berkah, di mana ilmu dan adab berpadu. Dengan demikian, kita tidak hanya mencetak para penghafal Al-Qur’an, tetapi juga generasi yang berakhlak mulia dan mencintai ilmu.

Copyright © 2025 Graha Alquraniyah