Amalan-amalan Mulia di Bulan Rabiul Awwal: Menyemai Cinta dan Keteladanan Nabi Muhammad ﷺ

Bulan Rabiul Awwal adalah salah satu bulan yang paling istimewa dalam kalender Islam. Bulan ini menjadi saksi bisu kelahiran sosok agung yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, yaitu Nabi Muhammad ﷺ. Oleh karena itu, bagi umat Islam, Rabiul Awwal bukan sekadar bulan biasa, melainkan momentum berharga untuk memperbarui dan memperkuat cinta kepada Rasulullah ﷺ, serta meneladani akhlak mulia beliau. Artikel ini akan mengupas tuntas amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Rabiul Awwal, lengkap dengan dalil-dalilnya.

 

1. Memperbanyak Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad ﷺ

Amalan paling utama yang sangat dianjurkan di bulan Rabiul Awwal adalah memperbanyak shalawat. Shalawat adalah ungkapan cinta, penghormatan, dan pengakuan kita terhadap kedudukan Nabi Muhammad ﷺ. Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk bershalawat, sebagaimana firman-Nya:

  • Dalil:

    إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

    Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).

  • Poin Pengembangan:
    • Jelaskan makna shalawat secara mendalam (doa, penghormatan, dan permohonan keberkahan).
    • Sebutkan beberapa bentuk shalawat, seperti Shalawat Ibrahimiyyah, dan jelaskan keutamaannya.
    • Hubungkan keutamaan shalawat dengan hadis-hadis Nabi, misalnya hadis tentang siapa yang bershalawat satu kali, maka Allah akan bershalawat sepuluh kali kepadanya.

 

2. Mempelajari dan Mengkaji Sirah Nabawiyah (Sejarah Hidup Nabi Muhammad ﷺ)

Momen kelahiran Nabi Muhammad ﷺ harusnya memotivasi kita untuk lebih mengenal beliau. Salah satu cara terbaik adalah dengan membaca dan mengkaji sirah Nabawiyah. Dengan mempelajari sirah, kita dapat memahami perjuangan, kesabaran, dan akhlak luhur beliau secara utuh.

  • Dalil:
    • Tidak ada dalil spesifik yang memerintahkan membaca sirah di bulan Rabiul Awwal, namun amalan ini termasuk dalam perintah umum untuk meneladani Rasulullah ﷺ.
    • Dalil Umum:

      لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

      Artinya: “Sungguh, pada diri Rasulullah itu ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).

  • Poin Pengembangan:
    • Jelaskan mengapa mempelajari sirah itu penting (untuk meneladani akhlak, memperkuat iman, dan memahami konteks ajaran Islam).
    • Sebutkan peristiwa-peristiwa penting dalam sirah yang bisa menjadi pelajaran, seperti hijrah, Perang Badar, atau Fathu Makkah.
    • Sajikan sirah dari berbagai sudut pandang: sebagai seorang pemimpin, suami, ayah, dan sahabat.

 

3. Mengikuti Sunnah-Sunnah Nabi Muhammad ﷺ

Bulan Rabiul Awwal adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sunnah yang sederhana seperti cara makan, berpakaian, hingga sunnah yang lebih besar seperti shalat Dhuha, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur’an.

  • Dalil:

    قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

    Artinya: “Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31).

  • Poin Pengembangan:
    • Buat daftar sunnah-sunnah harian yang mudah diterapkan (misalnya senyum, tidur dengan posisi miring ke kanan, atau bersiwak).
    • Jelaskan makna “ittiba’ (mengikuti)” secara mendalam: bukan hanya meniru secara fisik, tetapi juga memahami esensi di baliknya.
    • Sebutkan bagaimana mengikuti sunnah dapat menjadi bukti nyata kecintaan kita kepada Nabi.

 

4. Berbagi dan Bersedekah

Rasulullah ﷺ adalah sosok yang sangat dermawan. Beliau tidak pernah menolak permintaan jika memiliki sesuatu untuk diberikan. Mengikuti jejak kedermawanan beliau adalah amalan yang sangat dianjurkan, terutama di bulan yang mulia ini.

  • Dalil:
    • Hadis: “Nabi Muhammad ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan…” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Meskipun hadis ini menyebutkan Ramadhan, namun semangat kedermawanan beliau haruslah menjadi inspirasi setiap saat, termasuk di bulan Rabiul Awwal.
    • Dalil Umum:

      وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

      Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195).

Copyright © 2025 Graha Alquraniyah